MAKNA HIDUP MENURUT AL QUR'AN & HADIST
hidup..apa sih arti dari Kehidupan itu?
Selama
ini kita menjalani hidup di dunia ini terkadang ada yg mengnyibukan dirinya
dengan Kehidupan dunia/ akhirat, akan tetapi atau mungkin sebagian dari kita
belum mengetahui arti dari kehidupan itu tersendiri,nah pada kesempatan ini
insya Allah saya akan mengulas dan menjelaskan Pengertian dari arti sebuah kehidupan & apa sih Tujuan dari Hidup itu Yg sesuai dengan AlQur'an &
Hadist.
Al
Quran adalah pedoman bagi manusia untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al
Quran.Berbagai macam ajaran mengenai hakekat hidup dan tujuan hidup telah
berkembang. Masing-masing berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup. Hanya Al
Qur’an lah yang dapat menjelaskan arti dan tujuan hidup manusia secukupnya
sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang membutuhkannya.
Kita hanya akan menyinggung arti hidup bagi manusia sendiri, kita tidak akan
menyinggung arti hidup bagi benda atau wujud lain. Bahwa hidup pertama
ialah di dunia kini dan hidup kedua berlaku di alam Akhirat. Kedua macam hidup
itu berlaku dalam keadaan konkrit. Banyak Ayat Suci yang menyatakan hidup
dua kali di antaranya ayal 40/11.
قَالُوا
رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ
وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ
مِّن سَبِيلٍ
40/11.
Mereka berkata: wahai Tuhan kami, Engkau matikan kami dua kali dan Engkau
hidupkan kami dua kali, dan kenallah kami pada dosa-dosa kami, Maka adakah
garis hukum untuk keluar?
Berbagai macam doktrin telah berkembang di muka Bumi, namun tidak satupun yang memberikan alasan kenapa adanya hidup kini; Masing-masingnya berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup, hanya Alquran lah yang dapat menjelaskan secukupnya hingga dapat dipahami oleh setiap diri yang memerlukan.
Alquran memberikan ajaran tentang arti hidup bahwa orang hendaklah
menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah dengan cara melakukan
hukum-hukum tertulis dalam Alquran, dan menghubungkan dirinya pada masyarakat
sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makrur nahi mungkar. Hubungan vertikal
dan horizontal begitu akan menimbulkan daya juang untuk mencapai kemakmuran
bersama serta ketinggian martabat dalam saluran rasa cinta bagaikan api
yang tak kunjung padam. Artinya hidup seperti itulah satu-satunya yang mungkin
dipakai untuk memperoleh keamanan dunia hingga seseorang bebas dari rasa takut,
korupsi dan perkosaan.
Berbagai macam doktrin telah berkembang di muka Bumi, namun tidak satupun yang memberikan alasan kenapa adanya hidup kini; Masing-masingnya berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup, hanya Alquran lah yang dapat menjelaskan secukupnya hingga dapat dipahami oleh setiap diri yang memerlukan.
RASULULLAH SAW BERSABDA, “… TIDAKLAH AKU
TINGGAL DI DUNIA MELAINKAN SEPERTI MUSYAFIR YANG BERTEDUHBAWAH POHON DAN
BERISTIRAHAT LALU MUSYAFIR TERSEBUT PERGI MENINGGALKANNYA.” [HR TIRMIDZI]
Al
Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat
tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir dan batin yang
menentukan nilai setiap indivisu untuk kehidupan konkrit nantinya di alam
akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir untuk
selamanya. Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya
sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini, dijanjikan untuk para muttaqien.
(QS 3/133) Sungguh kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih
baik. Kemudian kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih rendah. Kecuali
orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang terhingga.
QS 95/4-6) Dengan keterangan singkat ini, jelaslah bahwa Al Qur’an bukan
saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup
serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap diri.
Keterangan Al Qur’an seperti demikian dapat diterima akal sehat dan memang hanyalah kitab suci itulah yang mungkin memberikan penjelasan demikian.
Keterangan Al Qur’an seperti demikian dapat diterima akal sehat dan memang hanyalah kitab suci itulah yang mungkin memberikan penjelasan demikian.
Pada
intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada
lain hanyalah untuk beribadah kepada
Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar,
bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam
setiap aspek kehidupan kita.
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS Adz Dzaariyaat:56)
عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)
“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.
Allah
berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
“(ALLAH)
yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah
akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al
Baqarah [2]:155-156 sbb,
“dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza
wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar
maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka
Allah. (HR. Tirmidzi)
Dalam
QS Ali ‘Imran [3]:14,
“dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
Yaa Allah, tak ada
kehidupan selain kehidupan akhirat.
(HR. Bukhari)
QS Adh
Dhuha [93]:4,
“dan
sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan).”
Dalam
QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
“Hai
kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam
QS Al Anbiyaa [21]:35,
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan.“
Itulah
keempat inti pemahaman tentang Makna Hidup yang dipaparkan oleh Al-Qur’an.
Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih
berharga dan berguna.
Kebenaran
Mutlak Dari dan Milik Allah Azza Wa Jalla, jika ada kekurangan itu dari
kesalahan saya pribadi.