Minggu, 24 November 2013



Sebagai makhluk sosial, kita memiliki kewajiban peduli kepada sesama manusia, lebih khususnya lagi kepada sesama muslim. Sebab sesama muslim adalah saudara. Seorang saudara sudah seharusnya memiliki kepedulian kepada nasib saudaranya. Jika saudaranya gembira, maka ia akan ikut bergembira dan jika saudaranya susah, ia pun turut merasakan kesusahan tersebut.
Pernahkah anda merasa tidak diperdulikan? Pernahkah anda merasa dilecehkan? Pernahkah anda merasa ditinggalkan atau dihindari? Kepedulian merupakan prilaku yang sangat diharapkan oleh semua orang. Tidak ada seorang pun didunia ini yang merasa tidak memiliki kepedulian terhadap sesama. Apakah benar kita termasuk orang peduli terhadap sesama?
Pemahaman tentang kepedulian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa kepedulian adalah indah, memperhatikan, menghiraukan, mencampuri perkara orang dan sebagainya. Kepedulian berasal dari kata peduli yang kemudian di beri awalan dan akhiran ke-an. Peduli menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan, sedangkan kepedulian adalah perihal sangat peduli, sikap mengindahkan, sikap memperhatikan.

 
Asumsi bahwa ada orang yang tidak memiliki sikap peduli merupakan anggapan yang salah dalam menilai sikap seseorang. Dasar penilaian yang salah ini akibat dari terlalu subyektifnya kita menilai orang lain, kita terlalu mendasarkan penilaian dari sikap kita terhadap orang lain padahal orang lain juga memiliki standar khusus penilaian kepedulian atas pribadi yang lain pula. Proses penilaian yang salah ini telah menciptakan ukuran standar penilaian kepedulian yang berlaku secara sosial. Sehingga memunculkan pernyataan-pernyataan yang mendikte bahwa ada yang peduli dan ada yang tidak peduli.

Terciptanya pemahaman peduli dan tidak peduli terhadap sikap seseorang mengakibatkan sulitnya membentuk watak dan sikap peduli pada diri kita. Ketika kita menyatakan orang lain tidak peduli sebenarnya kita yang tidak peduli karena kepedulian tidak harus menunggu orang lain yang melakukannya.

Kepedulian terhadap diri kita merupakan akibat dari kepedulian kita kepada orang lain, didalam konsep hidup hal ini dikenal dengan proses sebab akibat. Semua akibat yang timbul dan mempengaruhi kehidupan kita selalu bersumber dari sebab-sebab yang kita perbuat. Fenomena ini tidak bisa kita hindari karena ini adalah bagian dari konsep hidup yang merupakan sikap hakiki manusia.

Sehubungan dengan judul postingan kita kali ini, untuk menumbuhkan sikap peduli maka hal pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana kita bisa menaklukkan diri kita sendiri. Orang yang tidak bisa menaklukkan dirinya dapat terjebak kedalam sebuah impian yang tidak tampak oleh pergerakan kehidupan itu sendiri. Pergerakan kehidupan ini lebih dikenal dengan sesuatu yang tidak ada dan sesuatu yang ada. Sesuatu yang tidak ada adalah milik mereka yang tidak mampu menguasai dirinya sehingga prilaku dan sikapnya keluar dari norma kehidupan sosial masyarakat, sedangkan sesuatu yang ada adalah mereka yang mampu mengendalikan diri sendiri.
 
Olehnya itu jadikanlah diri kita menjadi sesuatu yang ada agar dapat tumbuh sikap peduli atas sesama. Karena hanya dengan demikian sikap peduli bisa tumbuh, tanpa menjadikan diri kita sesuatu yang ada maka orang lain tidak akan dapat melihat kita sebagai individu sehingga tingkat kepedulian atas diri kita akan berkurang bahkan hilang. Tetapi jika kita mampu menjadikan diri kita menjadi sesuatu yang ada, orang akan bisa melihat kita dan kepedulian yang kita harapkanpun dapat kita rasakan, nikmati dan dapat menjadi selimut dalam pergaulan secara umum.

Berikut ilustrasi tentang sesuatu yang ada dan sesuatu yang tidak ada dalam pergaulan sehari-hari.
Anda datang di pesta kami maka kami akan mencatat kehadiran anda, Berapapun nilai uang dalam amplop anda akan kami catat pula, Siapa saja yang datang bersama anda kami akan catat juga karena ketika anda mengadakan pesta maka kewajiban kami untuk menghadirinya sesuai dengan apa yang anda berikan kepada kami saat kami mengadakan pesta artinya hari ini kami sudah berutang budi kepada anda dan kami akan membayarnya saat anda mengadakan pesta pula nantinya"

Pernyataan diatas adalah kenyataan yang selalu terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, kenyataan ini adalah merupakan bagian dari penilaian atas diri kita ke sesuatu yang ada atau sesuatu yang tidak ada. Pernyataan di atas juga menjelaskan tentang proses sebab akibat dalam konsep hidup, intinya sebesar apapun yang anda berikan sebesar itu juga yang akan anda dapatkan dan itulah konsep hidup yang harus diikuti dan dilakukan, tanpa mengikuti konsep tersebut anda akan menjadi sesuatu yang tidak ada, maka orang lain tidak akan melihat anda menjadi sesuatu yang ada.


1.      Mengajak anak untuk senantiasa menghormati dan menghargai seluruh ciptaan tuhan
2.      Menanamkan sifat saling menyayangi sesama mahkluk hidup, seperti menolong orang yang jatuh, tidak menginjak serangga di tanah, tidak memetik bunga sembarangan dll
3.      Ajak anak untuk mengumpulkan berbagai barang untuk disumbangkan ke badan amal
4.      Orangtua dapat menanamkan kasih sayang lewat memperkenalkan buku-buku, film atau acara televisi yang mendukung. Diskusikan berbagai macam perasaan yang muncul dalam cerita
5.      Mengajak anak berdiskusi tentang topik-topik yang dapat menumbuhkan rasa kasih sayang
6.      Orang tua harus senantiasa memberi contoh bagaimana bersikap pada orang lain, misalnya mimik muka yang selalu ramah, selalu siap membantu orang yang membutuhkan dan peduli terhadap keadaan orang lain
7.      Membiarkan anak bermain imajinasi. Melalui permainan ini anak akan belajar memposisikan dirinya sebagai orang lain Ini adalah salah satu cara untuk menumbuhkan empati
8.      Memberi kesempatan pada anak untuk bermain dengan anak-anak lain, agar  menyadari bahwa dilingkungannya ada orang lain yang mempunyai pemikiran, perasaan dan permasalahan yang bermacam-macam.g-kadang sama atau berbeda dengan dirinya, sehingga anak belajar untuk tidak memaksakan kehendak pada orang lain
9.      Mengajak anak bertemu dengan anak-anak yang mempunyai kesulitan fisik, misalnya lumpuh, buta dsb.  Terangkan pada anak bahwa orang-orang tersebut tetap sama-sama membutuhkan teman untuk bermain, berbicara dan tertawa bersama.
10.  Mengajarkan anak untuk saling menyayangi tanpa memandang perbedaan, misalnya anak mau berteman dengan orang yang berasal dari etnis atau agama yang berbeda.
11.  Orang tua harus menerangkan alasan orang bersikap tertentu.  Misalnya: ibu tidak bisa bermain denganmu karena ibu merasa lelah setelah bekerja seharian
12.  Hargai dan berilah dorongan ketika anak memperlihatkan sikap kepedulian dan kasih sayang
13.  Mengajak anak membayangkan bagaimana  jika mereka yang mengalami kejadian yang tidak mengenakkan
14.  Orang tua harus sensitif memanfaatkan setiap kejadian dalam kehidupan sehari-hari untuk mendorong  tumbuhnya sifat kasih sayang dan kepedulian
15.  Membiasakan mengajak anak untuk memberi makan orang miskin, mengasihi anak yatim dan bersedekah
16.  Memberikan pengertian tentang hakekat sedekah atau bantuan
17.  Orang tua harus sering berbicara kepada anak tentang berbagai perasaan yang dihadapi  orang lain.  Misalnya:”Aduh pengamen itu pasti kedinginan kena hujan, lihat tubuhnya sampai menggigil, atau “Ayah sedih sekali mendengar kabar bahwa rumah teman ayah kebakaran”.
Mendidik anak agar menjadi seseorang yang berprestasi adalah kewajiban Anda selaku orang tua. Tidak hanya berprestasi di sekolah dalam hal pelajaran saja, tetapi mendidik anak tentang kepribadian dengan menumbuhkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama juga tidak kalah pentingnya.
Kurikulum yang diajarkan kepada anak disekolah memang lebih cenderung terhadap prestasi akademis, tanpa memberikan perhatian yang khusus terhadap pengembangan kepribadian seorang anak. Karena itu, orang tua lah yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan sikap kepedulian sosial kepada anak.
Kepedulian sosial adalah suatu nilai penting yang harus dimiliki seseorang karena terkait dengan nilai kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan lain sebagainya. Untuk memiliki sikap kepedulian sosial memang dibutuhkan tingkat kematangan tertentu. Memang sulit mendidik anak tentang kepedulian sosial, namun bukan berarti mereka tidak perlu belajar. Secara perlahan anak akan mengerti tentang pentingnya sikap peduli terhadap sesama sejak usia dini. Berikut ini adalah caramendidik anak agar memiliki sikap kepedulian sosial :

1. Menunjukan atau memberikan contoh sikap kepedulian sosial.

Memberikan nasihat pada anak tanpa disertai dengan contoh langsung Anda tidak akan memberikan efek yang besar. Jika sikap Anda dalam kehidupan sehari-hari menunjukan sikap peduli pada sesama maka kemungkinan besar anak akan mengikutinya.

2. Melibatkan anak dalam kegiatan sosial.

Biasakan untuk mengajak anak dalam kegiatan sosial seperti memberikan sumbangan ke panti asuhan dan berzakat.

3. Tanamkan sifat saling menyayangi pada sesama.

Menanamkan sifat saling menyayangi pada sesama dapat diterapkan dari rumah, misalnya dengan membantu orang tua, kakak ataupun menolong teman yang jatuh.

4. Memberikan kasih sayang pada anak.

Dengan orang tua memberikan kasih sayang maka anak akan merasa aman dan disayangi, dengan hal itu kemungkinan anak akan memiliki sikap peduli pada orang lain yang ada disekitarnya. Sedangkan anak yang kurang mendapatkan kasih sayang justru akan cenderung tumbuh menjadi anak yang peduli pada dirinya sendiri.

5. Mendidik anak untuk tidak membeda-bedakan teman.

Mengajarkan pada anak untuk saling menyayangi terhadap sesama teman tanpa membedakan kaya atau miskin, warna kulit dan juga agama. Beri pengertian bahwa semua orang itu sama yaitu ciptaan Tuhan.
Banyak orang yang beranggapan bahwa sikap kepedulian sosial tumbuh dalam kepribadian seseorang dimulai pada saat beranjak dewasa. Tapi kenyataannya, sikap kepedulian sosial dapat diajarkan atau diterapkan pada anak mulai sejak dini. Jadi mulailah dari sekarang untuk mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik dengan sikap kepedulian sosial. Perilaku yang baik akan tertanam dalam diri seseorang jika sering dilatih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar