Kiat AgarRezeki Lancar, Halal, dan Berkah
Rezeki
banyak melimpah tidak sama konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa
jadi seseorang mempunyai rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di
dalamnya. Makna kata berkah sendiri berarti al-ziyadah yang artinya bertambah
dan al-namaa yang artinya tumbuh berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang
dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan ILLAHI dalam sesuatu. Maka di
dalam Islam rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung
kebaikan di dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai
rezeki yang berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat
pula banyak kebaikan yang tiada berkurang.
Adapun agar rezeki
lancar , barokah dan halal sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW Insya Allah
sebagai berikut:
1. Menjauhi pekerjaan yang haram dan syubhat. Dalam arti kata taat
kepadanya dan tidak melakukan dosa. Karena dosa menutup pintu rezeki.
Rasulullah bersabda: dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana
dosa yang dibuatnya. (Riwayat at-Tirmizi). Dekatkan diri kepada Allah dengan
ibadah madah tambahan seperti sholat Dhuha dan Tahajud
2.
Bekerja sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya
Allah Taala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari
rizki yang halal. (HR. Adailami)
3.
Mengadukan masalah rezeki ini hanya kepada Allah SWT.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Barangsiapa tertimpa kemiskinan, kemudian ia
mengadukannya kepada sesama manusia, maka tidak akan tertutup kemiskinannya
itu. Namun, siapa saja yang mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan
memberinya rizki, baik segera ataupun lambat.[HR. Abu Dawud dan Turmidziy, Abu
'Isa berkata hadits ini hasan shahih gharib]
4.
Banyak membaca istighfar Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa
memperbanyak istighfar, maka Allah swt akan menjadikan setiap kesulitan
kelapangan, dan setiap kesempitan jalan keluar, dan Allah akan memberinya
rejeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya. [HR. Imam Ahmad dalam
Musnad]
5.
Sabar dan banyak membaca la hawla wa la quwwata illa billah.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya anak laki-laki Auf bin Malik
al-Asyjaiy yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik.
Kemudian, ia mendatangi Rasulullah saw dan mengadukan kesedihannya kepada
Rasulullah, sambil berkata, Sesungguhnya, musuh telah menawan anaknya, dan
ibunya menjadi sangat sedih. Lantas, apa yang engkau perintahkan kepadaku?
Rasulullah saw menjawab, Bertaqwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku
anjurkan agar kamu dan isterimu memperbanyak bacaan La Haulah wa Laa Quwwata
Illa bi al-Allah. Lalu, ia kembali ke rumahnya dan berkata kepada
isterinya,Rasulullah saw telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak
bacaan La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah. Isterinya menjawab, Baiklah.
Keduanya segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Akhirnya,
anaknya berhasil meloloskan diri dari musuh, dan menggiring ternak-ternak
mereka. Kemudian, ia membawa ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. Jumlah
ternak itu adalah 4000 ekor kambing, dan Rasulullah saw memberikan ternak itu
kepadanya.[Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surat al-Thalaq:3]
6.
Tawwakal sepenuhnya kepada Allah SWT Jika kalian bertawakal
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rejeki
kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberi rejeki kepada burung yang
berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan
perut kenyang.[HR. Bukhari]
7.
Bershadaqahlah dan Nafkahkanlah harta tersebut kepada yang
berhak. Rasulullah bersabda Ada
tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita
kepadamu, maka perhatikan benar-benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang
karena shadaqah.dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta-minta melainkan
Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan.[HR. Turmudziyy] Janganlah
kamu menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu.
Dalam riwayat lain dinyatakan, Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu
menghitung-hitungnya, maka Allah swt akan menghitung-hitungnya untukmu; dan
janganlah kamu menakar-nakarnya, niscaya Allah Alah menakar-nakarnya untuk
kamu.[HR. Bukhari dan Muslim]
8.
Tolonglah Agama Allah dengan menegakkan Syariat Islam secara
kaffah. Allah SWT berfirman dalam surat
Muhammad ayat 7: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Kiat yang terakhir
inilah yang harus diperhatikan dengan serius oleh umat Islam pada saat sekarang
ini. Islam sebagai jalan kehidupan tidak tegak di masyarakat kita pada saat ini
dengan tidak adanya Daulah Islam sebagai wadah tegaknya Syariat Islam. Sehingga
membuat sistem perekonomian yang dimana umat mencari rezeki pada saat sekarang
ini merupakan sistem perekonomian yang tidak mendukung mereka untuk mendapatkan
rezeki yang banyak, lancar dan barokah. Lihatlah bagaimana susahnya sebagian
orang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi sehari, dan kemudian tidak lepasnya
setiap usaha dari riba, sehingga untuk memastikan apakah harta yang kita cari
pada saat sekarang ini berkah dan halal, sangatlah susah sekali.
Sebenarnya Allah
tidak memerlukan pertolongan karena Allah Maha Kaya, tetapi itulah cara bagi
kita untuk menolong diri kita sendiri, mari kita tolong Agama Allah, agar
rezeki kita banyak, lancar, halal dan Berkah.
Adapun rezeki yang
haram, misalnya yang diperoleh dari pinjaman riba, judi, penipuan, jual beli
barang haram, serta dari berbagai sektor maksiat (misalnya dunia musik,
keartisan, pamer aurat, hingga menjual kehormatan), tindak kriminal, juga dari
jalan syirik atau perdukunan.
Misalnya,
rezeki dari orang yang bekerja di suatu perusahaan atau media, yang visi dan
missinya tidak senantiasa sejalan dengan Islam, bahkan sering berlawanan. Atau
rezeki yang terkadang dianggap merugikan bagi sebagian pihak tertentu, atau
yang diperoleh dari berbagai cara yang ternyata bila diteliti lebih jauh,
diragukan kehalalannya. Dengan menjadi pialang saham, misalnya, yang oleh sebagian
ulama dikatakan identik dengan judi.Untuk meraih keberkahan rezeki, tentunya sebisa mungkin kita harus menghindari
hal-hal yang subhat, apalagi haram. Karena itu, dalam berusaha “menjemput
rezeki”, kita harus memperhatikan hal-hal berikut: Jadi sebisa
mungkin, berbagai sektor kerja yag berbau haram atau subhat harus kita hindari.
Jangan tergiur untuk mendapatkan uang atau keuntungan dengan mudah, bila harus
menggunakan cara yang haram. Insyaallah, rezeki yang sedikit tetapi diperoleh
dengan cara halal, akan lebih berkah dan bermanfaat daripada hasil yang banyak,
namun diperoleh dengan cara haram.
Halangan dan rintangan, adakalanya akan menyertai langkah kita
dalam mencari rezeki. Kita harus bisa bersabar menghadapi semua itu. Pun harus
tetap menjaga ketakwaan dan ketawakkalan kita. Karena Allah berfirman,
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan
jalan keluar baginya; dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.
Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (ath-Thalaq:
2-3)
Demikian pula jika ternyata Allah memberi kita kelapangan, dan
mempermudah jalan rezeki kita, maka kita tak boleh lupa untuk senantiasa
mensyukurinya. Jangan sampai kemudahan itu melalaikan kita dari-Nya.
JANGAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH
Sesungguhnya rezeki kita semua sudah ditentukan oleh Allah.
Jangankan kita manusia, rezeki seluruh binatang melata di muka bumi ini pun
sudah dijamin oleh Allah. Karena itu, jangan pernah berputus asa dari rahmat
Allah, yang Maha Luas karunia-Nya.
Allah berfirman, “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah…” (az-Zumar: 53)
Yakinlah bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan, sebagaimana
firman-Nya,
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain); dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (al-Insyirah 5-8)
TIPS BAGI PEKERJA DAN PEBISNIS
Berikut ini beberapa tips praktis untuk meraih keberkahan, bagi
Anda yang berprofesi sebagai pekerja/karyawan, dan juga pebisnis/pedagang.
- Untuk Anda yang pekerja/ karyawan, tentu telah mendapatkan gaji
sesuai ketentuan yang berlaku, di tempat Anda bekerja. Karena itu,
bertakwalah kepada Allah. Jangan sampai Anda tergoda untuk berbuat tidak
jujur, misalnya melakukan korupsi, suap-menyuap, manipulasi data, dan
sebagainya. Berusahalah untuk bekerja sebaik-baiknya, dan
sejujur-jujurnya.
- Untuk Anda yang pebisnis/pedagang,
Anda harus selalu mengutamakan servis terhadap konsumen. Lakukan 5 hal
berikut, yang insyaallah bisa mendatangkan berkah.
- Berusahalah untuk selalu bersikap
ramah dalam melayani konsumen, juga kepada siapa saja. Jadilah orang yang
murah senyum, karena senyum adalah sedekah. Insyaallah jika hal ini Anda
lakukan, banyak orang yang akan merasa senang terhadap diri dan pribadi
Anda. Hal ini tentu akan berdampak positif pada kelancaran usaha Anda.
- Permudahlah setiap transaksi atau
urusan dengan orang lain, dan jangan suka mempersulit. Dengan begitu,
insyaallah, Allah pun akan mempermudah urusan Anda.
- Rajin-rajinlah bersilaturrahmi
kepada sanak kerabat, atau mengunjungi teman-teman dan tetangga. Karena
berdasarkan hadits Rasulullah n, silaturrahmi bisa menambah rezeki, dan
memperpanjang usia….
- Rajin-rajinlah bersedekah, karena
dalam harta kita ada hak orang miskin. Sedekah kita, insyaallah akan
“membersihkan” harta kita. Sedekah juga aka mendatangkan keberkahan,
karena Allah l akan melipatgandakan harta yang kita sedekahkan dengan
ikhlas.
- Bersyukurlah atas apa yang telah
kita peroleh. Sungguh, bila kita pandai bersyukur, maka insyaallah Allah
akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Sebaliknya bila kita ingkar dan
lupa bersyukur, maka adzab Allah sudah menanti….
Semoga kita semua bisa mendapatkan rezeki yang penuh berkah,
amiin
Amien...
BalasHapusSubhan Allah, inshaa Allah akan saya laksanakan semoga berkah, aammiinn!
BalasHapus