“Ah kayaknya baru kemarin
bayar kontrakan rumah, eh udah mau bayar lagi, pusing palaku ini bah,” inilah
kehidupan, begitu cepat sekali hari berputar, setahun rasanya seperti sehari,
perasaan yang sering kita rasakan ini sudah tertuang di dalam Al-Quran, sesungguh
manusia hidup di dunia ini hanyalah sebentar tidak lebih dari 1/3 hari menurut
hitungan Allah SWT.
Kehidupan yang
singkat ini banyak manusia melupakannya, justru mereka berlomba-lomba untuk
menggapainya dan melupakan kehidupan yang kekal abadi yaitu kampung akhirat,
sangat miris rasanya hati ini jika kita mendengar dan menyaksikan di
media-media baik elektronik maupun media cetak, seringkali orang kecil berbuat
salah hukum langsung diterapkan, tapi jika pejabat/pemimpin negara atau orang
yang kaya yang berduit, hukum bisa ditawar-tawar bahkan sampai mereka bebas
sama sekali, sungguh sudah rusak negeri ini, benarlah apa yang Nabi Muhammad
SAW katakan akan hancur suatu negeri: bila orang kecil yang bersalah hukum
langsung diterapkan, tapi jika pejabat yang bersalah hukum tidak diterapkan,
fenomena ini sudah tidak asing lagi kita saksikan dinegeri ini, dari pejabat
tertinggi hingga aparat penegak hukumnya mereka sudah diliputiWahn (CintaDunia Takut Mati), sehingga kebohongan sudah menjadi sajian sehari-hari.
Ada pengalaman
yang sangat berkesan yang tidak pernah kulupakan, seperti biasanya pagi-pagi
sekali aku mengeluarkan sepeda motorku untuk berangkat ketempatku kerja di
Salemba Raya Jakarta Pusat, tidak seperti biasanya motorku kuarahkan ke daerah
di mana dulu aku pernah tinggal dan dibesarkan, kulaju motorku dengan sangat
perlahan, kututup kaca helmku, dengan maksud agar kedatanganku tidak diketahui
dan membuatku terlambat ke kantor, kulihat teman-teman masa kecilku dulu sedang
duduk-duduk santai dan bersendau gurau dengan sesamanya, semakin memasuki
perkampungan tersebut semakin larut aku kemasa laluku, terasa aku kembali
kemasa kanak-kanakku, bercanda, bermain dan bersendau gurau dengan kawanku
dulu, sungguh indah dunia rasanya waktu itu, tidak ada beban, yang ada hanya
keceriaan dan tawa dunianya anak-anak, ingin rasanya jika bisa, kembali kemasa
lalu.
Semakin aku larut
kemasa lalu semakin asyik rasanya, tanpa kusadari dari sudut-sudut mataku
mengalir air mataku, air mata kebahagian dan kesedihan, rasanya baru kemarin
masa kanak-kanakku, dulu aku yang masih anak-anak kini sudah mempunyai anak
(alhamdulillah aku sudah dikarunia 3 anak). Aku baru menyadari bahwa selama ini
aku telah menyia-menyiakan waktuku banyak terbuang begitu saja, di usiaku yang
sudah memasuki kepala empat tidak banyak perbuatan baik yang bernilai
kulakukan, aku termasuk manusia yang sangat merugi. Terbayang bagaimana lamanya
penantian pengadilan Allah di padang
masyar, karena semua manusia akan diputarkan film kehidupannya dari akil baliq
hingga matinya.
Ya Robb… Maafkan
segala alpa dan khilafku selama ini, ampunilah segala dosa dan kesalahanku,
tolonglah dan berilah kekuatan dan petunjuk-Mu agar hamba-Mu dapat memanfaatkan
setiap detiknya untuk berbuat amal kebajikan yang Engkau ridhoi
Ya Robb….
baguskanlah akhlakku, dan perbaguslah setiap amal kebaikanku dan jadikanlah
amat terbaik dalam hidupku merupakan amal penutup segala amal kebaikanku,
Ya Robb…
masukkanlah aku kedalam golongan para Siddiqin, para Syuhada dan Sholihin.
Aamiin.